Home » » Lain Doeloe Lain Sekarang

Lain Doeloe Lain Sekarang

            

Nggak kerasa ya, waktu itu cepat banget berlalunya. Dulu kecil dan sekarang udah hampir beranjak dewasa. Karena pergantian itu, banyak hal yang berubah dari kebiasaan waktu kecil yang sangat lucu. Gue yang dulu ingusan, nggak berani masuk ke kamar mandi sendirian dan selalu meminta untuk ditemenin ke wc bila hendak kebelet pipis.
Gue yang dulunya masih dicebokin sekarang udah bisa cebok sendiri, gue yang suka jalan gandengan dengan sahabat cowok, sekarang udah jijik. Gue yang dulunya suka ngejar layang-layang yang putus sampai manjatin pohon kalau layangannya nyangkut, tapi sekarang gue nggak pernah main layangan lagi, sekarang gue lebih suka ngejar cewek-cewek, nah kalau ceweknya nyangkut dicowok.... gue panjatin tuh cowok. 



Momment-momment dan Memori indah dimasa kecil emang masih keingat jelas dalam pikiran, seakan-akan itu baru terjadi dua hari yang lalu. Seandainya mesin waktu itu ada, gue pengen kembali ke masa kecil gue, menikmati masa-masa indah bermain, ceria, dan tak pernah memikirkan bedan sedikitpun. Riang gembira bersama teman-teman masa kecil dulu.



Dilihat dari kehidupan anak-anak kecil jaman sekarang sangat berbeda dengan indahnya masa kecil gue dahulu. Ia beda banget.
Mungkin ini deh pepatah yang cocok untuk menjelaskannya; 


Lain Lubuk Lain Ikannya, Lain Dulu Lain Sekarang, Lain Generasinya Lain Juga Jamannya.
Mungkin anak-anak jaman sekarang tak bergitu tau betapa indahnya permainan dijaman doeloe, yang tak bergitu populer dijaman sekarang. Sedikit yang mengetahui permainan dijaman dahulu seperti bermain petak umpet tapi gue biasa menyebutnya bermain cimandok'an, bermain kelereng, lompat tali, ular tangga, congklak, pletokan, engklek atau biasa gue sebut dengan setapak, bekel. Dan masih banyak yang lainnya.


Buat yang lahir ditahun 94-96 mungkin masih ingat dengan lagu-lagu yang sering dinyanyikan ketikaSekolah Dasar dulu, selain lagu Cilik kita dulu juga sering disuguhkan dengan lagu Nasional, atau lagu Tradisional dari tiap-tiap daerah yang membuat jiwa Nasionalisme kita pada waktu itu terbentuk. Tapi beda loh dengan jaman sekarang, anak-anak lebih menyukai lagu yang berbau Cinta-cintaanTayang-tayangan, bahkan Galau-galauan. Duh... Coba deh kalian cari anak SD sampai SMP, suruh dia nyanyiin lagu One Direction atau Coboy Junior, pasti banyak hapal. Dan nggak cuman itu mungkin itulah sebabnya anak SD dekat rumah gue udah pinter ciuman.

Gue juga masih ingat kalau di hari minggu, mulai dari pagi-pagi buta kita udah duduk ceria depan tv nungguin kartun-kartun favorit kita, dan nggak bakalan berkedip atau bergerak dari tempat duduk sekalipun ada gempa. Lah sekarang, acara infotaiment lebih mendominasi acara hari minggu dari pada acara anak-anak bahkan sudah tidak ada. Jadinya mereka pada tau semua tentang lika-liku kehidupan para artis GAJE di infotaiment itu. Serta sinetron-sinetron yang GAJE, sinetron cinta-cintaan yang nggak sewajarnya buat di tonton oleh anak-anak. Ada apa ini? Ada tai dihidung lu bro

Yang parahnya lagi, seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan dan perubahan jaman, kini permainan-permainan yang dulu sering kita mainkan waktu kecil, serta tontonan yang sering kita tonton diwaktu itu telah mulai terlupakan bahkan sudah hampir musnah. Tak ada lagi film Harmtaro, serta film-film cartoon yang menarik semua sudah dikalahkan sejak Negara Api menyerang.

Kenyataannya anak-anak kecil jaman sekarang sudah mulai bermain dengan hal-hal yang berbau tekhnologi. Seperti Internet, Game Online, PC Game bahkan Jejaring Sosial. Ya nggak bisa dipungkiri lagi teknologi dan sosial media-lah salah satu faktor terbesar yang menyebabkan anak-anak menjadi seperti itu karena mudahnya di akses dari segala umur.

Imbasnya ya kecanduan dan ketagihan.

Ah ngebandingin anak jaman dulu dengan anak sekarang gue merasa lebih bahagia gue yang dulu dari pada mereka sekarang. Meskipun dahulu teknologi nggak begitu canggih, tapi keasyikan-keasyikan bisa hidup dijaman dahulu tersimpan erat di pikiran gue. Kalau dibandingkan dengan sekarang mereka seolah-olah dipaksa ikut dengan Arus Moderenisasi saat ini. Sampai kehidupan layaknya seorang anak-anak sudah direnggut sama yang namanya teknologi.

Oh iya, gue mau nanya nih. Untuk yang udah baca, Tolong berikan pendapatnya  ya? wkwkwk.

0 komentar:

Posting Komentar